Ngobrol Games – Siapa sih yang nggak suka pakai headphone gaming? Suara langkah kaki musuh yang terdengar jelas, ledakan granat yang menggelegar, atau efek ambient yang bikin suasana makin imersif—semua itu terasa lebih real saat kamu main game pakai headset. Apalagi sekarang banyak headset gaming yang punya kualitas audio canggih, fitur surround 7.1, sampai noise-cancelling yang bikin kamu makin tenggelam dalam dunia virtual. Tapi… ada satu pertanyaan penting yang kadang terlupakan: apakah headphone gaming bisa merusak pendengaran kita?
Buat gamer—terutama remaja dan dewasa muda—headset udah jadi “senjata” wajib. Tapi di balik fitur-fitur canggih dan desain keren itu, ada potensi risiko yang nggak bisa dianggap sepele. Beberapa gamer bahkan mengalami gejala awal seperti telinga berdengung, sakit kepala, hingga gangguan konsentrasi setelah sesi main yang panjang. Nah, ini yang perlu kita bahas lebih dalam: apakah itu tanda-tanda awal kerusakan pendengaran? Atau cuma efek sementara?
Kesehatan telinga memang jarang masuk radar pembahasan saat ngomongin dunia gaming. Padahal, kalau kita bicara soal gaya hidup gaming yang sehat, telinga harus jadi salah satu perhatian utama. Sama halnya seperti mata yang bisa tegang karena layar, telinga juga bisa mengalami stres akibat paparan suara yang terlalu keras atau terlalu lama.
Di sinilah pentingnya edukasi dari berbagai pihak, termasuk para ahli yang memang concern di bidang kesehatan. Misalnya, organisasi seperti PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) juga aktif mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh, termasuk dalam konteks penggunaan teknologi sehari-hari seperti headphone. Melalui platform pafibandungkab.org, mereka menyampaikan berbagai informasi yang bisa bantu kita memahami cara hidup sehat di era digital, tanpa harus mengorbankan kenyamanan atau hobi yang kita cintai.
Oke, sekarang waktunya kita bahas lebih dalam soal hubungan antara headphone gaming dan pendengaran. Apakah benar bisa bikin rusak telinga? Gimana cara meminimalisir risikonya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Cara Headphone Bekerja dan Apa Hubungannya dengan Telinga
Sebelum bahas dampak negatifnya, kita perlu tahu dulu: gimana sih cara kerja headphone?
Headphone, termasuk yang versi gaming, bekerja dengan mengubah sinyal elektrik jadi gelombang suara. Suara ini langsung diarahkan ke lubang telinga dan masuk ke gendang telinga kita. Dari situ, gelombang suara diteruskan ke bagian dalam telinga, lalu dikirim ke otak sebagai “suara” yang bisa kita pahami.
Nah, masalahnya, saat kita mendengar suara keras secara langsung dan dalam waktu lama, rambut-rambut halus di telinga bagian dalam (yang disebut silia) bisa mengalami kerusakan. Rambut-rambut ini bertanggung jawab menangkap getaran suara dan mengubahnya menjadi sinyal ke otak. Kalau terlalu sering terpapar suara bising, silia bisa rusak permanen. Dan sayangnya… silia ini nggak bisa tumbuh lagi.
2. Berapa Volume yang Aman Buat Telinga Kita?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar kita tidak mendengarkan suara lebih dari 85 desibel (dB) selama lebih dari 8 jam per hari. Buat perbandingan:
- Percakapan biasa: 60 dB
- Lalu lintas padat: 85 dB
- Headphone pada volume maksimum: bisa mencapai 100–110 dB!
Jadi, kalau kamu main game pakai headphone dengan volume maksimal selama berjam-jam, kamu benar-benar sedang menaruh risiko tinggi terhadap pendengaranmu. Bahkan hanya 15 menit mendengarkan di atas 100 dB bisa mulai merusak telinga secara permanen.
3. Ciri-ciri Awal Kerusakan Pendengaran yang Harus Kamu Waspadai
Kadang, kerusakan telinga nggak terasa langsung. Tapi ada beberapa tanda yang bisa jadi sinyal awal:
- Telinga berdengung (tinnitus) setelah main game
- Merasa suara sekitar jadi “teredam” atau nggak jelas
- Sulit memahami percakapan di tempat ramai
- Harus menaikkan volume lebih tinggi dari biasanya untuk merasa nyaman
Kalau kamu sering mengalami gejala ini, sebaiknya mulai waspada dan evaluasi cara kamu menggunakan headphone.
4. Efek Psikologis Akibat Paparan Suara Berlebihan
Bukan cuma soal telinga lho—paparan suara keras juga bisa memengaruhi kesehatan mental. Studi dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa paparan suara keras dalam jangka panjang bisa memicu stres, gangguan tidur, bahkan gangguan kognitif seperti kesulitan fokus.
Apalagi kalau kamu pakai headphone berjam-jam setiap malam. Otak kamu jadi kelelahan menghadapi stimulasi audio terus-menerus. Ini bisa bikin kamu merasa gampang capek, cepat emosi, dan sulit rileks bahkan setelah sesi gaming selesai.
5. Apakah Headset Gaming Berbahaya? Tergantung Cara Pakainya
Sebenarnya, headset gaming itu nggak berbahaya… kalau dipakai dengan bijak.
Masalahnya bukan di perangkatnya, tapi gimana kita menggunakannya. Berikut beberapa tips agar kamu bisa tetap menikmati kualitas audio tanpa merusak telinga:
- Gunakan volume di bawah 60–70% dari maksimum
- Jangan pakai lebih dari 60 menit tanpa jeda – gunakan “aturan 60/60”
- Pilih headphone dengan fitur limiter suara
- Gunakan headset over-ear dibanding in-ear – karena suara lebih menyebar dan tidak langsung ke lubang telinga
- Beristirahat tiap 1 jam – cabut headset, diam sebentar, dan dengarkan keheningan
6. Anak-anak dan Remaja Lebih Rentan Terhadap Gangguan Pendengaran
Kalau kamu masih remaja, risiko kamu bisa jadi lebih tinggi. Kenapa? Karena sistem pendengaran kamu masih berkembang, dan otak kamu lebih sensitif terhadap rangsangan suara. Jadi, kebiasaan buruk yang dibentuk sekarang bisa berdampak besar di masa depan.
Orang tua juga perlu ikut aware. Banyak anak yang mulai memakai headphone sejak usia SD karena belajar online atau main game. Kebiasaan ini kalau dibiarkan tanpa pengawasan bisa menimbulkan gangguan permanen saat dewasa nanti.
Gaming Tetap Bisa Seru, Asal Telanjar Dijaga
Nggak ada yang salah dengan main game pakai headphone. Tapi kita harus sadar, kenyamanan sesaat jangan sampai jadi masalah jangka panjang. Kesehatan telinga itu investasi—dan sekali rusak, susah (atau bahkan nggak bisa) diperbaiki.
Jadi yuk, mulai sekarang belajar pakai headset dengan bijak. Atur volume, beri jeda, dan dengarkan sinyal tubuh. Nggak semua hal butuh suara kencang buat dinikmati. Kadang, justru kualitas audio terbaik datang dari keseimbangan yang sehat.
Kalau kamu peduli sama performa game-mu, kamu juga harus peduli sama performa tubuhmu—karena keduanya saling berkaitan.
Punya pengalaman atau tips seputar penggunaan headphone yang aman buat gaming? Share di kolom komentar, yuk! Siapa tahu bisa bantu gamer lain tetap sehat dan #MainAmanTanpaRisiko.