Ngobrol Games – Di era digital kayak sekarang, hampir semua aktivitas melibatkan gadget—entah itu smartphone, tablet, laptop, atau bahkan smartwatch. Bangun tidur langsung scroll medsos, kerja depan laptop seharian, malamnya lanjut nonton atau main game. Tanpa sadar, kita terjebak dalam rutinitas layar yang hampir tanpa jeda. Padahal, istirahat dari gadget itu bukan cuma penting, tapi krusial buat kesehatan fisik dan mental.
Pertanyaannya: Kapan sih waktu terbaik untuk benar-benar lepas dari layar? Yuk, kita bahas tuntas—berdasarkan riset, pengalaman pengguna, dan rekomendasi dari pakar kesehatan.
1. 60 Menit Sebelum Tidur: Waktu Paling Kritis
Ini yang paling sering dilanggar. Banyak orang punya kebiasaan scrolling HP sebelum tidur, entah buat update berita, balas chat, atau cuma “cek-cek doang”. Tapi faktanya, paparan cahaya biru dari layar gadget bisa menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Penelitian menunjukkan, orang yang menggunakan gadget satu jam sebelum tidur cenderung butuh waktu lebih lama untuk tertidur, tidurnya lebih dangkal, dan sering terbangun di malam hari. Efeknya? Bangun pagi terasa capek walau tidur cukup.
Tips: Buat aturan “no screen 60 minutes before sleep”. Ganti dengan aktivitas yang lebih rileks seperti baca buku fisik, journaling, atau dengar musik instrumental.
2. Setiap 90–120 Menit Sekali Saat Bekerja atau Bermain Game
Kalau kamu kerja atau main game dalam durasi lama, penting banget untuk melakukan screen break setiap 90–120 menit. Ini berdasarkan konsep ultradian rhythm, di mana otak kita bekerja maksimal dalam siklus waktu sekitar 90 menit, lalu butuh istirahat sekitar 10–20 menit.
Tanpa jeda, performa otak bisa menurun drastis: mulai dari susah fokus, cepat lelah, sampai emosi jadi gampang meledak. Hal ini juga meningkatkan risiko mata lelah digital (digital eye strain) yang bikin pandangan kabur, mata kering, dan sakit kepala.
Tips: Terapkan metode “Pomodoro+Plus”—kerja 90 menit, istirahat 15 menit. Gunakan waktu istirahat untuk jalan kaki ringan, meregangkan badan, atau sekadar melihat ke luar jendela (bukan buka HP lagi).
3. Saat Makan: Kembalikan Fungsi Sosial dan Kesadaran Makan
Makan sambil nonton YouTube atau scroll TikTok memang jadi kebiasaan umum. Tapi ini bikin kamu kehilangan kesadaran penuh saat makan (mindful eating), yang berujung pada makan berlebihan, pencernaan terganggu, dan tidak merasakan kepuasan makan.
Selain itu, makan sambil main gadget mematikan fungsi sosial. Padahal momen makan bisa jadi waktu penting untuk ngobrol bareng keluarga atau teman. Di banyak budaya, makan bersama adalah cara menjaga koneksi emosional.
Tips: Jadikan waktu makan sebagai zona bebas gadget. Simpan HP jauh dari meja makan dan nikmati makanan dengan lebih fokus. Rasakan tekstur, rasa, dan aroma—latih kembali kepekaan lidah dan perutmu.
4. Saat Bangun Tidur: Beri Ruang untuk Diri Sendiri
Kebiasaan langsung buka HP begitu bangun ternyata berdampak negatif ke kesehatan mental. Tanpa sadar, kita langsung diserbu notifikasi, berita buruk, atau beban kerja. Otak belum sempat transisi dari fase tidur ke sadar penuh, tapi sudah “dipaksa” konsumsi informasi.
Ini bisa memicu stres sejak pagi dan merusak mood sepanjang hari. Penelitian dari University of British Columbia menemukan bahwa orang yang menunda membuka HP setelah bangun cenderung merasa lebih tenang dan terkontrol sepanjang hari.
Tips: Tunggu minimal 20–30 menit setelah bangun baru buka gadget. Gunakan waktu awal pagi untuk peregangan ringan, meditasi, atau sekadar tarik napas dalam-dalam sambil minum air putih.
5. Saat Tubuh dan Mental Sudah Ngasih Sinyal
Kadang, tubuh dan pikiran kita sendiri udah kasih tanda bahwa mereka butuh jeda—mata mulai pegal, punggung nyeri, mood jelek, atau sulit konsentrasi. Jangan abaikan ini.
Istirahat dari gadget di saat seperti ini bisa bantu mengembalikan keseimbangan. Nggak perlu lama, cukup 10–15 menit menjauh dari layar sudah bisa bikin perbedaan besar.
Tips: Gunakan momen ini untuk aktivitas offline ringan seperti menggambar, menyiram tanaman, atau jalan keliling rumah.
Teknologi Itu Netral, Tapi Cara Kita Gunakan yang Menentukan
Gadget bukan musuh. Tanpa teknologi, hidup kita pasti jauh lebih sulit—apalagi buat gamer, pekerja digital, pelajar, dan content creator. Tapi seperti semua hal dalam hidup, butuh keseimbangan.
Organisasi seperti PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) juga aktif mendorong kesadaran digital sehat melalui edukasi publik di pafibasalale.org. Mereka mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental di era teknologi, termasuk soal manajemen waktu penggunaan gadget.
Gadget Boleh Nempel, Tapi Harus Ada Waktunya Lepas
Jadi, bukan soal seberapa lama kamu pakai gadget, tapi bagaimana kamu mengatur waktu penggunaannya. Istirahat yang cukup, tidur yang berkualitas, makan tanpa distraksi, dan waktu tenang di pagi/sore hari bisa jadi “vitamin” paling ampuh buat otak dan tubuhmu.
Mulailah dari langkah kecil. Atur satu jam sehari tanpa gadget, buat jadwal rutin break saat kerja atau gaming, dan sadari kapan tubuhmu butuh istirahat. Karena hidup di era digital bukan berarti kamu harus jadi budak layar—kamu tetap yang pegang kendali.