dmonlivedmonlive
BerandaNewsStop Multitasking, Coba Single Focus dan Rasakan Bedanya

Stop Multitasking, Coba Single Focus dan Rasakan Bedanya

Ngobrol Games – Pernah nggak sih, kamu lagi ngerjain sesuatu—mungkin sambil buka laptop, pegang HP, dengerin musik, bahkan sesekali cek notifikasi—tapi setelah satu jam, hasilnya nggak seberapa? Rasanya kayak sibuk banget, tapi sebenarnya nggak benar-benar menyelesaikan apa pun. Kalau kamu merasa relate, besar kemungkinan kamu sedang terjebak dalam multitasking.

Kita hidup di era yang memuja kesibukan. Multitasking sering dipuji sebagai kemampuan keren—bisa kerja sambil chatting, makan sambil meeting, atau belajar sambil scroll TikTok. Tapi sayangnya, itu cuma mitos yang terlihat produktif, padahal diam-diam melelahkan dan justru bikin kita nggak fokus.

Sekarang, banyak ahli menyarankan pendekatan yang jauh lebih sehat dan efektif: single focus. Daripada membagi perhatian ke banyak hal sekaligus, kita fokus pada satu hal penuh—satu tugas, satu waktu, satu energi. Hasilnya? Lebih rapi, lebih cepat selesai, dan jauh lebih tenang secara mental.

Multitasking = Produktif? Atau Cuma Ilusi?

Multitasking sering dikira efisien. Tapi kenyataannya, otak kita nggak didesain buat mengerjakan dua hal berat secara bersamaan. Saat kita berpindah-pindah tugas (task switching), otak harus mengatur ulang fokus, memproses ulang konteks, dan menyesuaikan kembali perhatian.

Studi dari Stanford University membuktikan bahwa orang yang sering multitasking justru lebih lambat menyelesaikan pekerjaan, lebih gampang terdistraksi, dan performanya menurun. Bahkan dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa mengganggu daya ingat dan meningkatkan stres.

Bayangkan seperti komputer yang membuka 20 tab sekaligus. Sistem jadi lemot, baterai cepat habis, dan ujung-ujungnya malah hang. Begitu juga dengan otak kita.

Kenapa Single Focus Jadi Kunci Produktivitas Modern?

Single focus atau monotasking adalah kebalikan dari multitasking—di mana kita menyelesaikan satu hal sepenuh hati sebelum pindah ke tugas berikutnya. Ini bukan cuma soal efisiensi, tapi juga tentang menjaga kualitas kerja dan kesehatan mental.

Manfaat dari single focus:

  • Pekerjaan selesai lebih cepat dan lebih baik
  • Mengurangi stres dan rasa terburu-buru
  • Meningkatkan kemampuan berpikir dalam dan kreatif
  • Melatih kesabaran dan konsentrasi jangka panjang

Bahkan menurut Harvard Business Review, mereka yang melatih fokus tunggal mampu meningkatkan deep work productivity, yaitu kemampuan bekerja tanpa gangguan dan menghasilkan output yang berkualitas tinggi.

Di Dunia Digital, Fokus Itu Mata Uang Baru

Saat semua hal berlomba-lomba menarik perhatian—dari notifikasi aplikasi sampai FYP TikTok—kemampuan fokus jadi sesuatu yang langka. Di sinilah pentingnya kita mulai mindful terhadap cara kita bekerja dan belajar. Kita nggak harus sepenuhnya anti teknologi, tapi kita bisa memilih untuk menggunakannya dengan lebih bijak.

Salah satu cara untuk melatih fokus tunggal adalah dengan membuat lingkungan kerja yang mendukung. Matikan notifikasi, atur waktu kerja dalam blok (misalnya metode Pomodoro), dan beri jeda khusus untuk istirahat. Pelan-pelan, tubuh dan pikiran kita akan belajar: ketika kerja, ya kerja. Ketika istirahat, ya benar-benar istirahat.

Pentingnya Edukasi Kesehatan Mental dari Hal Sederhana

Kesadaran tentang pentingnya fokus dan keseimbangan dalam bekerja sebenarnya sudah lama digaungkan oleh banyak tenaga kesehatan, termasuk komunitas profesi seperti Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI). Melalui situs pafibombanakab.org, mereka rutin membagikan edukasi yang menyentuh aspek fisik maupun mental—termasuk tentang bagaimana rutinitas sederhana bisa memengaruhi konsentrasi, stres, dan daya tahan tubuh.

Upaya semacam ini sangat penting di era digital, di mana tekanan untuk selalu “on” sering bikin kita lupa pentingnya istirahat, fokus, dan merawat diri.

Tips Memulai Single Focus (Nggak Sulit, Kok!)

Kalau kamu pengen coba hidup dengan lebih fokus dan mindful, ini beberapa tips praktis yang bisa diterapkan:

  • Tentukan 1 tugas utama setiap sesi kerja
    Bikin daftar prioritas, lalu kerjakan satu per satu. Jangan pindah ke tugas lain sebelum yang ini selesai.
  • Gunakan teknik Pomodoro (25 menit fokus, 5 menit jeda)
    Ini membantu otak menjaga konsentrasi tanpa kelelahan.
  • Matikan notifikasi HP saat kerja
    Atau aktifkan mode “Do Not Disturb” selama kamu ingin kerja tanpa gangguan.
  • Latih diri untuk diam dan sadar
    Kadang kita terlalu terbiasa multitasking karena takut “nggak produktif”. Padahal, diam sejenak dan fokus bisa lebih bermakna daripada terus-terusan sibuk tapi kosong.

Fokus Itu Kekuatan

Di era di mana semua orang sibuk dan terpecah perhatian, kemampuan untuk single focus adalah bentuk kekuatan. Ini bukan sekadar teknik kerja, tapi juga latihan hidup—belajar hadir penuh dalam satu momen, satu tugas, satu pengalaman.

Multitasking boleh jadi terlihat keren, tapi single focus adalah jalan menuju hidup yang lebih terarah, tenang, dan bermakna. Jadi, mulai sekarang, yuk coba kerja satu per satu. Rasakan perbedaannya—bukan hanya di hasil, tapi juga di hati.

Baca Juga

Sedang Trending

Konten Menarik