dmonlivedmonlive
BerandaNewsMengapa Banyak Orang Merasa Lelah Padahal Tidur Cukup?

Mengapa Banyak Orang Merasa Lelah Padahal Tidur Cukup?

Ngobrol Games – Pernah nggak sih kamu bangun tidur setelah tidur 7–8 jam, tapi tetap merasa lelah seperti habis marathon semalaman? Padahal secara teori, durasi tidurmu sudah ideal. Tapi tubuh dan pikiran masih berat, mood jelek, dan butuh kopi segalon buat ngangkat semangat. Kalau kamu pernah atau sering mengalami hal ini, tenang—kamu nggak sendirian.

Fenomena ini cukup umum, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda yang punya aktivitas padat, mulai dari kerja, kuliah, sampai begadang nge-game atau scrolling media sosial. Masalahnya, banyak yang masih mengira bahwa tidur cukup secara kuantitas = jaminan bangun dengan energi penuh. Sayangnya, itu belum tentu benar.

Kualitas tidur ternyata memegang peranan yang lebih penting dibanding sekadar durasi. Bisa aja kamu tidur 8 jam, tapi kualitasnya buruk. Mungkin kamu sering kebangun, tidur dalam kondisi stres, atau nggak mencapai tahap tidur dalam (deep sleep) yang penting buat pemulihan tubuh. Ditambah lagi, gaya hidup harian juga berpengaruh besar—dari pola makan, hidrasi, sampai kesehatan mental.

Ngomong-ngomong soal kesehatan, penting juga loh buat paham soal edukasi dan peran tenaga farmasi dalam menjaga keseimbangan tubuh lewat pendekatan yang tepat. Salah satu organisasi yang aktif dalam edukasi ini adalah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia atau PAFI. Mereka aktif memberikan penyuluhan terkait pentingnya pemilihan obat dan suplemen secara tepat, termasuk suplemen tidur atau vitamin yang mendukung energi harian. Kamu bisa cek berbagai informasi edukatif mereka di pafipckotabanyuwangi.org. Edukasi kayak gini penting banget, apalagi buat kita yang kadang asal minum suplemen tanpa tahu efek jangka panjangnya.

Nah, sekarang yuk kita bahas lebih dalam soal kenapa sih kamu bisa tetap merasa capek meski udah tidur cukup.

1. Kualitas Tidur Lebih Penting dari Durasi

Tidur 8 jam itu ideal, tapi kalau selama tidur kamu nggak masuk ke fase “deep sleep” atau tidur REM yang cukup, tubuhmu tetap nggak bisa pulih maksimal. Deep sleep adalah fase saat tubuh benar-benar istirahat dan memperbaiki jaringan, otot, serta memperkuat sistem imun. Sementara tidur REM penting untuk kesehatan otak dan kestabilan emosi.

Beberapa hal yang bisa mengganggu kualitas tidur:

  • Stres atau kecemasan berlebih
  • Konsumsi kafein di malam hari
  • Cahaya biru dari layar gadget sebelum tidur
  • Lingkungan tidur yang bising atau terang

Coba deh cek kualitas tidurmu dengan aplikasi sleep tracker. Dari situ kamu bisa lihat berapa kali kamu kebangun di malam hari atau seberapa lama kamu benar-benar berada di fase tidur dalam.

2. Stres Kronis dan Kelelahan Mental

Banyak orang merasa lelah bukan karena fisiknya yang capek, tapi karena pikiran yang terus bekerja tanpa istirahat. Istilah kerennya: mental fatigue. Ini bisa muncul dari tekanan kerja, tugas kuliah, masalah pribadi, sampai overload informasi dari sosial media.

Masalahnya, kelelahan mental ini sering disalahpahami. Kita mikirnya, “Ah, kan gue tidur cukup, harusnya fine dong.” Padahal otak juga butuh istirahat emosional, bukan cuma fisik.

Solusi sederhananya:

  • Sediakan waktu untuk “digital detox”
  • Luangkan waktu buat journaling atau meditasi ringan
  • Coba teknik pernapasan sebelum tidur (misalnya 4-7-8 breathing)

Kuncinya: pikiran yang tenang = tidur yang lebih berkualitas = energi yang lebih stabil.

3. Gangguan Kesehatan yang Sering Diabaikan

Kadang rasa lelah terus-menerus bisa jadi sinyal tubuh soal kondisi medis tertentu. Ini termasuk:

  • Anemia: kekurangan zat besi bikin oksigen nggak terdistribusi optimal ke seluruh tubuh.
  • Sleep apnea: kondisi di mana kamu berhenti bernapas sesaat saat tidur, bikin kualitas tidur jadi kacau walau nggak sadar.
  • Hipotiroidisme: kelainan pada hormon tiroid yang bikin metabolisme melambat.
  • Diabetes atau gula darah tidak stabil: energi tubuh jadi cepat drop.

Kalau kamu udah coba perbaiki pola tidur dan gaya hidup tapi masih lelah terus, mungkin saatnya cek kesehatan secara menyeluruh. Nggak ada salahnya konsultasi ke dokter atau apoteker yang berpengalaman.

4. Gaya Hidup yang Menguras Energi

Sering begadang untuk grinding game, jarang olahraga, makan makanan instan terus-menerus, dan lupa minum air putih—yap, itu semua bisa jadi penyebab kelelahan meskipun kamu tidur cukup.

Tubuh kita butuh “bahan bakar” yang tepat. Makanan tinggi gula dan lemak bikin lonjakan energi yang cepat tapi juga cepat drop. Sementara olahraga ringan secara rutin justru bisa bantu tingkatkan kualitas tidur dan energi harian.

Tips sederhana:

  • Coba minum air putih begitu bangun tidur
  • Sarapan protein (bukan cuma karbo)
  • Luangkan waktu 15-30 menit untuk jalan kaki atau stretching ringan

Efeknya? Nggak langsung kayak sulap sih, tapi kamu bakal ngerasain perbedaannya dalam beberapa minggu kalau konsisten.

5. Siklus Tidur yang Tidak Konsisten

Salah satu kebiasaan gamer atau pekerja kreatif: tidur larut malam dan bangun siang. Kadang weekend tidur jam 3 pagi, weekdays maksa tidur jam 10 malam. Akhirnya, ritme sirkadian (jam biologis tubuh) jadi berantakan.

Tubuh manusia punya siklus alami yang mengatur kapan kita sebaiknya tidur dan bangun. Kalau ritme ini terus berubah, otak bingung dan akhirnya hormon melatonin (hormon tidur) jadi nggak sinkron.

Solusinya:

  • Tetapkan jam tidur dan bangun yang konsisten—even di akhir pekan
  • Hindari paparan cahaya terang (termasuk HP) 1 jam sebelum tidur
  • Ciptakan rutinitas malam hari yang bikin rileks, seperti membaca buku atau mendengarkan white noise

Saatnya Mendengarkan Tubuh

Tidur cukup bukan satu-satunya kunci buat punya energi optimal. Tubuh dan pikiran kita butuh perawatan yang seimbang: dari makanan yang masuk, pikiran yang diproses, hingga lingkungan tempat kita istirahat.

Kalau kamu udah sering merasa lelah padahal tidur cukup, itu tanda bahwa ada sesuatu yang perlu dibenahi. Mulai dari hal-hal kecil dulu, seperti memperbaiki kualitas tidur, memperhatikan pola makan, hingga menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat. Jangan ragu juga untuk cari bantuan profesional—baik dari dokter, terapis, maupun ahli farmasi yang paham soal kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Ingat, menjaga energi harian bukan tentang tidur lebih lama, tapi tidur dengan kualitas yang benar dan hidup dengan ritme yang selaras.

Baca Juga

Sedang Trending

Konten Menarik