dmonlivedmonlive
BerandaNewsBatasan Usia Bermain Game Online Menurut Psikolog Anak

Batasan Usia Bermain Game Online Menurut Psikolog Anak

Ngobrol Games – Di era digital yang semakin maju ini, permainan video atau game online menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Tak dapat dipungkiri, game online telah berkembang menjadi salah satu bentuk hiburan yang sangat digemari, bahkan oleh anak-anak. Namun, semakin seringnya anak-anak bermain game online menimbulkan pertanyaan besar mengenai dampaknya terhadap perkembangan mereka. Sejauh mana seharusnya anak-anak diizinkan bermain game? Apa batasan usia yang tepat menurut psikolog anak? Artikel ini akan membahas pandangan psikolog terkait batasan usia dalam bermain game online dan dampaknya terhadap perkembangan anak.

Banyak orang tua yang merasa kebingungan tentang kapan sebaiknya anak-anak mereka diperbolehkan bermain game online dan berapa lama mereka bisa menghabiskan waktu untuk kegiatan tersebut. Perdebatan ini semakin ramai, mengingat game online dapat memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan keterampilan kognitif dan kemampuan bekerja dalam tim. Namun, di sisi lain, banyak psikolog yang mengingatkan bahwa terlalu banyak bermain game online dapat berdampak negatif, terutama pada kesehatan mental dan fisik anak-anak. Lalu, bagaimana seharusnya kita menyikapi fenomena ini? Mari kita telaah lebih dalam.

Sebelum membahas batasan usia bermain game online, penting untuk memahami bahwa game online bukanlah hal yang sepenuhnya buruk. Faktanya, game online dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak, terutama dalam hal pengembangan kognitif dan sosial. Dalam beberapa game, anak-anak dapat belajar strategi, meningkatkan daya ingat, serta berlatih berkomunikasi dengan teman sebayanya. Di sisi lain, banyak jenis game juga menawarkan kesempatan untuk berkolaborasi dalam tim dan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah secara kreatif. Namun, tetap perlu adanya kontrol terhadap seberapa lama dan seberapa sering anak bermain game agar manfaatnya bisa maksimal tanpa mengganggu aspek lain dalam kehidupan mereka.

Kapan Anak Bisa Mulai Bermain Game Online?

Menurut psikolog anak, batasan usia untuk anak bermain game online sangat bergantung pada tingkat perkembangan psikologis dan emosional mereka. Sebagian besar psikolog sepakat bahwa anak-anak di bawah usia 6 tahun sebaiknya tidak diperbolehkan bermain game online. Pada usia ini, anak-anak masih dalam tahap perkembangan yang sangat penting, di mana mereka harus lebih fokus pada permainan fisik dan interaksi sosial langsung dengan teman-teman sebaya. Selain itu, layar elektronik dapat mengganggu perkembangan otak dan kemampuan sosial anak-anak yang lebih muda.

Pada usia 6 hingga 12 tahun, anak-anak mulai mampu memahami aturan dan struktur dalam sebuah permainan. Namun, meskipun mereka sudah mulai tertarik pada game online, para psikolog tetap menyarankan agar orang tua membatasi durasi waktu yang dihabiskan anak-anak untuk bermain game. Batasan waktu yang disarankan biasanya sekitar satu hingga dua jam per hari. Selain itu, penting bagi orang tua untuk memantau jenis game yang dimainkan anak-anak, memastikan bahwa game tersebut sesuai dengan usia mereka dan tidak mengandung unsur kekerasan atau konten yang tidak pantas.

Setelah usia 12 tahun, anak-anak biasanya sudah lebih mandiri dan memiliki kontrol diri yang lebih baik. Namun, ini bukan berarti anak-anak bebas tanpa pengawasan. Psikolog menyarankan agar orang tua tetap terlibat dalam pengawasan dan diskusi mengenai game yang dimainkan, serta membatasi waktu bermain agar tidak mengganggu aktivitas lain seperti belajar, tidur, atau olahraga. Pada usia ini, anak-anak bisa mulai menikmati game online yang lebih kompleks, tetapi orang tua harus tetap menjaga keseimbangan agar game tidak menghabiskan terlalu banyak waktu mereka.

Dampak Bermain Game Online Terhadap Perkembangan Anak

Bermain game online, jika dilakukan dengan bijak, dapat memberikan dampak positif pada perkembangan anak. Game online dapat membantu anak-anak meningkatkan keterampilan kognitif, seperti kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, dan meningkatkan koordinasi mata dan tangan. Beberapa game juga menawarkan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial mereka.

Namun, terlalu banyak bermain game online tanpa pengawasan dapat menyebabkan masalah. Salah satu dampak negatif yang paling sering dibicarakan adalah gangguan pada kesehatan fisik anak, seperti penglihatan yang terganggu, postur tubuh yang buruk, atau gangguan tidur. Anak-anak yang terlalu lama bermain game cenderung menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, yang bisa menyebabkan masalah pada mata dan mengurangi aktivitas fisik mereka. Selain itu, game yang mengandung kekerasan atau konten negatif dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anak, menyebabkan mereka menjadi lebih agresif atau kurang sensitif terhadap perasaan orang lain.

Secara emosional, ketergantungan pada game online dapat menyebabkan anak menjadi lebih cemas atau frustrasi ketika mereka tidak bisa bermain game. Ini dapat mengganggu perkembangan emosional mereka, karena mereka belajar untuk mengatasi perasaan dengan cara yang tidak sehat, yaitu dengan melarikan diri ke dalam dunia game. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau frekuensi bermain game anak-anak dan memastikan bahwa mereka tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan fisik lainnya.

Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan Digital Anak

Selain itu, dalam konteks pengawasan terhadap perkembangan anak-anak di dunia digital, organisasi seperti PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI) juga memainkan peran penting dalam memberikan edukasi tentang dampak penggunaan teknologi terhadap kesehatan, termasuk kesehatan mental dan fisik anak. Melalui penyuluhan yang dilakukan oleh PAFI, orang tua dapat lebih memahami pentingnya pengaturan waktu penggunaan teknologi, seperti game online, dalam rangka menjaga kesehatan anak. Dengan pendekatan edukatif yang berkelanjutan, PAFI membantu masyarakat untuk lebih sadar akan potensi risiko yang ditimbulkan oleh teknologi yang tidak terkontrol. Informasi lebih lanjut tentang PAFI dapat ditemukan di situs resmi mereka di pafipckotabangkalan.org. PAFI juga bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai dampak penggunaan media digital terhadap kesehatan.

Game online memang dapat memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, seperti meningkatkan keterampilan kognitif dan sosial, namun harus ada batasan yang jelas mengenai usia dan durasi permainan. Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka bermain game dengan bijak dan tidak menghabiskan waktu berlebihan di depan layar. Pengawasan yang tepat dapat membantu anak-anak mendapatkan manfaat dari permainan tanpa harus mengorbankan kesehatan fisik dan mental mereka.

Dengan memahami batasan usia yang tepat dan memonitor jenis game yang dimainkan, orang tua bisa menciptakan keseimbangan yang sehat antara waktu bermain game dan aktivitas lainnya. Hal ini sangat penting untuk mendukung perkembangan anak yang optimal, baik secara fisik, emosional, maupun sosial. Ingatlah bahwa game online hanya salah satu bagian dari dunia yang lebih besar, dan penting bagi anak-anak untuk tetap terhubung dengan dunia nyata untuk tumbuh menjadi individu yang sehat dan seimbang.

Baca Juga

Sedang Trending

Konten Menarik