dmonlivedmonlive
BerandaNewsApa yang Terjadi di Otak Saat Kamu Main Game Berjam-jam Tanpa Henti

Apa yang Terjadi di Otak Saat Kamu Main Game Berjam-jam Tanpa Henti

Ngobrol Games – Bermain game mungkin sudah menjadi kegiatan yang sangat umum dilakukan banyak orang, terutama bagi para gamer. Rasanya tak ada yang lebih menyenankan selain tenggelam dalam dunia game, melawan musuh, menyelesaikan misi, atau bahkan sekadar menikmati waktu di dunia virtual. Namun, apa yang terjadi ketika kita bermain game berjam-jam tanpa henti? Seringkali kita merasa waktu berjalan begitu cepat, bahkan sampai lupa untuk makan atau tidur. Tapi, di balik kenyamanan itu, ada berbagai hal yang terjadi di otak kita yang mungkin belum banyak diketahui.

Sebelum kita menyelami lebih dalam tentang apa yang terjadi di otak, ada baiknya untuk memahami sedikit tentang bagaimana game dapat mempengaruhi tubuh kita. Ketika kita bermain game, kita sebenarnya sedang mengaktifkan banyak bagian otak, baik itu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, visualisasi, hingga emosi. Banyak orang mungkin berpikir bahwa bermain game hanya tentang “keseruan” belaka, namun otak kita sebenarnya bekerja keras untuk memberikan kita pengalaman tersebut.

Bermain game bukan hanya soal kesenangan, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. Efek dari bermain game berjam-jam tanpa henti bisa positif dan negatif, tergantung pada jenis game dan seberapa lama kita bermain. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai apa yang terjadi di dalam otak ketika kita berlama-lama bermain game, baik itu dari sisi psikologis, biologis, dan kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.

Otak dan Koneksi Saraf Saat Bermain Game

Ketika kamu bermain game, otakmu memproses berbagai informasi dalam waktu yang sangat cepat. Semua aktivitas dalam game—mulai dari melihat peta, memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, hingga bereaksi terhadap ancaman—semuanya memerlukan keterlibatan area otak yang berbeda. Salah satu bagian yang sangat aktif adalah korteks prefrontal, yang berfungsi dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Ini adalah bagian otak yang juga terlibat saat kamu membuat keputusan penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti memilih pekerjaan atau membuat keputusan finansial.

Selain itu, hipokampus, yang bertanggung jawab atas memori dan orientasi ruang, juga sangat terlibat dalam permainan video, terutama untuk game yang melibatkan eksplorasi dan pencarian petunjuk, seperti game petualangan atau puzzle. Ketika kamu menemukan jalan baru dalam game atau mengingat lokasi yang pernah kamu kunjungi, hipokampus bekerja keras untuk memastikan informasi tersebut tetap terekam dengan baik.

Pengaruh Dopamin dan Kenikmatan dalam Game

Dopamin adalah salah satu zat kimia di otak yang terkait erat dengan perasaan senang dan tercapainya tujuan. Saat bermain game, terutama saat kamu berhasil menyelesaikan tantangan atau mendapatkan hadiah dalam permainan, dopamin akan dilepaskan. Inilah yang membuat game begitu adiktif—perasaan puas yang datang setiap kali kamu mencapai tujuan kecil dalam permainan memberikan dorongan motivasi untuk terus bermain.

Penting untuk dicatat bahwa dopamine bukan hanya tentang kesenangan sesaat. Zat kimia ini juga berperan dalam membentuk perilaku kita. Proses ini dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis penghargaan. Dalam dunia game, ini terjadi setiap kali kamu meraih level baru, mendapatkan item langka, atau mengalahkan musuh yang sulit. Perasaan puas ini akan mendorongmu untuk terus bermain, mungkin lebih lama dari yang kamu rencanakan.

Namun, jika level dopamin terlalu tinggi dan sering terjadi, hal ini bisa menyebabkan kecanduan. Kecanduan game bukan hanya berdampak pada mental, tapi juga dapat berpengaruh pada fisik, seperti gangguan tidur, masalah penglihatan, dan ketegangan otot. Itulah sebabnya penting untuk mengenali tanda-tanda kecanduan dan membatasi waktu bermain game.

Dampak Psikologis dari Bermain Game Berjam-jam

Terlalu lama bermain game dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan. Meskipun dapat meningkatkan keterampilan kognitif seperti daya ingat dan konsentrasi, game juga bisa menimbulkan perasaan stres, frustrasi, dan kecemasan, terutama jika kamu terlalu terikat pada kemenangan atau kegagalan dalam game tersebut. Game multiplayer, yang melibatkan interaksi dengan pemain lain, juga dapat menimbulkan kecemasan sosial, terutama saat kamu merasa dihakimi atau dibandingkan dengan pemain lainnya.

Dalam jangka panjang, permainan yang tidak sehat dapat mengarah pada isolasi sosial. Banyak gamer, terutama yang masih remaja dan muda, yang merasa lebih nyaman berinteraksi dalam dunia virtual daripada dunia nyata. Ini dapat menyebabkan gangguan pada hubungan sosial mereka di dunia nyata, yang bisa berdampak pada perkembangan sosial dan emosional mereka.

Di sisi lain, ada juga keuntungan psikologis dari bermain game, terutama dalam hal peningkatan mood dan manajemen stres. Game dapat memberikan pelarian dari tekanan hidup sehari-hari, membantu mengalihkan perhatian dari masalah kehidupan nyata, dan memberi kesempatan untuk bersenang-senang. Namun, ini harus dilakukan dengan bijak dan dalam batasan waktu yang sehat.

Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan Mental untuk Gamers

Di sisi lain, ada berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental dan pentingnya menjaga keseimbangan dalam aktivitas yang dilakukan, termasuk bermain game. Salah satunya adalah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), yang berperan dalam memberikan edukasi terkait pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik. PAFI melalui platform mereka, pafidara.org, terus berupaya untuk memberikan informasi yang berguna, tidak hanya mengenai obat-obatan, tetapi juga tentang gaya hidup sehat yang mencakup berbagai aspek, termasuk dampak dari kebiasaan seperti bermain game berlebihan. Melalui edukasi seperti ini, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan mengatur waktu untuk kegiatan rekreasi seperti bermain game tanpa merusak kesehatan mereka.

Menjaga Keseimbangan: Tips Sehat untuk Para Gamer

Jika kamu termasuk orang yang suka bermain game berjam-jam, berikut beberapa tips yang bisa membantu menjaga keseimbangan antara permainan dan kesehatan:

  1. Atur Waktu Bermain – Tentukan batas waktu bermain yang sehat, misalnya 1-2 jam per sesi. Jangan biarkan permainan mengganggu waktu tidur atau kegiatan penting lainnya.
  2. Ambil Istirahat Rutin – Setiap 30-60 menit, berhentilah sejenak. Lakukan peregangan atau berjalan kaki sebentar untuk menghindari ketegangan otot dan masalah postur.
  3. Perhatikan Kesehatan Mata – Gunakan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, lihatlah objek yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik untuk mengistirahatkan mata.
  4. Tetap Terhubung dengan Dunia Nyata – Meskipun game bisa menyenangkan, pastikan untuk tetap menjaga hubungan sosial di dunia nyata. Bermain game bersama teman atau keluarga bisa jadi cara yang bagus untuk menghubungkan dunia virtual dan nyata.
  5. Berolahraga – Agar tubuh tetap sehat, lakukan olahraga teratur. Ini akan membantu menjaga keseimbangan antara tubuh dan pikiran yang lebih sehat.

Bermain game dalam waktu yang lama tanpa henti memang menyenangkan, namun harus diingat bahwa otak kita juga bekerja keras untuk memproses berbagai informasi dan reaksi selama bermain. Jika tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup dan perhatian terhadap kesehatan, hal ini bisa berisiko merusak keseimbangan mental dan fisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga waktu bermain agar tetap sehat, agar kita bisa menikmati game tanpa mengorbankan kesejahteraan kita.

Baca Juga

Sedang Trending

Konten Menarik