dmonlivedmonlive
BerandaNewsApa Itu Digital Fatigue dan Bagaimana Menghindarinya?

Apa Itu Digital Fatigue dan Bagaimana Menghindarinya?

Ngobrol Games – Kita hidup di zaman serba digital. Bangun tidur langsung cek HP, kerja atau sekolah di depan laptop, pulang malah lanjut nonton series atau push rank. Tanpa sadar, kita menghabiskan belasan jam sehari menatap layar. Nggak heran kalau banyak dari kita mulai ngerasa gampang capek, susah fokus, bahkan stres — meskipun secara fisik nggak ngapa-ngapain. Inilah yang disebut digital fatigue.

Tapi sebenernya, apa sih digital fatigue itu? Kenapa bisa muncul? Dan gimana cara ngatasinnya tanpa harus kabur ke hutan dan tinggal tanpa sinyal?

Apa Itu Digital Fatigue?

Digital fatigue atau kelelahan digital adalah kondisi saat otak dan tubuh merasa lelah akibat terlalu banyak terpapar layar digital dalam waktu lama. Ini beda ya dari kelelahan fisik biasa. Capek yang satu ini muncul karena otak dipaksa untuk fokus terus-terusan pada informasi digital — entah itu dari scrolling medsos, rapat Zoom, atau main game nonstop.

Gejala digital fatigue biasanya meliputi:

  • Mata kering atau perih
  • Sakit kepala ringan
  • Sulit konsentrasi
  • Susah tidur
  • Mood swing atau gampang marah
  • Ngerasa “kosong” meski abis nonton/mainkan banyak hal

Dan yang paling tricky: sering kali kita nggak sadar kalau udah kena.

Kenapa Bisa Terjadi?

Coba bayangin otak lo kayak RAM di komputer. Setiap kali lo buka aplikasi (baca: buka WA, lanjut Instagram, lanjut TikTok, lanjut kerjaan, lanjut YouTube…), otak lo kerja ekstra buat proses semua itu. Lama-lama, RAM-nya penuh. Nah, itu yang terjadi pas kita terlalu banyak multitasking digital.

Belum lagi faktor lain kayak:

  • Notifikasi nonstop yang bikin otak gak pernah istirahat
  • Cahaya biru dari layar yang ganggu ritme tidur
  • Kurangnya jeda fisik dan mental, apalagi di era WFH atau hybrid yang bikin layar kerja dan hiburan nyatu
  • Tekanan untuk selalu responsif di chat, email, Discord, dll

Hasilnya? Overload. Otak minta break tapi kita malah scroll lebih dalam.

Lalu, Gimana Cara Ngatasinnya?

Untungnya, digital fatigue bisa banget dicegah dan dikurangi. Nggak perlu digital detox ekstrem kok—cukup dengan ngatur pola main gadget yang sehat dan realistis. Ini beberapa cara simpel yang bisa lo coba:

1. Atur “Jadwal Offline” Harian

Misalnya: nggak main HP 1 jam setelah bangun dan 1 jam sebelum tidur. Kedengarannya susah, tapi efeknya luar biasa buat refresh otak.

2. Terapkan Teknik 20-20-20

Setiap 20 menit menatap layar, lihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini bantu mata dan fokus lo biar nggak jenuh.

3. Kurangi Multitasking

Fokus ke satu aplikasi atau aktivitas digital dalam satu waktu. Multitasking bikin otak cepat capek dan malah nggak produktif.

4. Gunakan Mode Malam / Blue Light Filter

Nggak cuma buat kesehatan mata, tapi juga bantu otak ngerti kapan waktunya relax, terutama menjelang tidur.

5. Cari Hiburan Non-digital

Jangan semua hiburan lo berbasis layar. Baca buku fisik, ngobrol langsung, jalan kaki, atau sekadar ngopi sambil dengerin musik santai juga bisa banget jadi “penetral” digital fatigue.

Peran Edukasi Kesehatan Digital di Era Sekarang

Dengan makin banyaknya kasus burnout dan gangguan fokus di kalangan remaja dan pekerja digital, penting banget buat kita mulai sadar akan literasi kesehatan digital. Di Indonesia, edukasi semacam ini udah mulai digalakkan oleh berbagai komunitas dan organisasi, salah satunya adalah PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia).

PAFI aktif mengedukasi masyarakat soal kesehatan di era digital, termasuk efek jangka panjang dari penggunaan gadget yang berlebihan. Melalui pafiwamlana.org, mereka juga membagikan info soal nutrisi otak, manajemen stres, dan tips menjaga kesehatan digital untuk semua kalangan, dari pelajar sampai pekerja.

Balik ke Pola Hidup Seimbang

Digital fatigue bukan mitos, dan bukan cuma capek biasa. Ini adalah sinyal dari tubuh dan otak bahwa mereka butuh istirahat dari layar. Bukan berarti kita harus anti teknologi, tapi justru belajar pake teknologi dengan lebih sehat dan bijak.

Kunci utama adalah: nggak semua hal harus dikonsumsi secara digital terus-menerus. Kadang, rehat sejenak dari dunia maya justru bikin kita lebih waras, lebih fokus, dan lebih produktif.

Kalau kamu udah pernah ngerasa digital fatigue, atau malah lagi ngalamin sekarang, coba mulai dengan satu hal sederhana: pause sejenak, tarik napas, dan biarkan mata lo istirahat.

Karena kadang, hal paling penting bukan apa yang lo lihat di layar… tapi apa yang lo lewatkan di dunia nyata.

Baca Juga

Sedang Trending

Konten Menarik